Perempuan Tidak Boleh Berkarya?



 http://www.maryaeni.com/wp-content/uploads/2012/04/wanita-jawa-batik.jpg 
Siapa bilang perempuan tidak boleh bekarya? Tuhan  juga tidak melarang? Namun berkaryalah sesuai dengan kaidahnya sebagai perempuan yang berkodrat dan bermartabat.
Tidak perlu melepaskan harga diri karena lelaki itu kodratnya bertanggung jawab memberikan nafkah lahir batin untuk anak dan istrinya. Perempuan hanya membantu terciptanya suasana harmonis. Bukan sebagai pokok mencari nafkah utama.
Berikanlah kesempatan bagi pria untuk menjadi pria sejati. Selama berabad-abad seorang pria bekerja keras, menerjang bahaya bahkan mempertaruhkan nyawanya untuk menyediakan makanan untuk keluarganya. Sedangkan seorang perempuan dengan sisi kejiwaannya yang lembut dan penuh emosional mempersiapkan anak-anaknya untuk tumbuh berkembang secara ideal untuk kelak melanjutkan peran dalam masyarakat.
Jadi kedua peran itu sama pentingnya. Mencari nafkah dan mempersiapkan generasi sebelumnya. Pria dengan otot kuatnya dan logikanya yang kadang “membuatnya bersikap kurang beradab” dibutuhkan menghadapi persaingan yang berat. Sedangkan wanita dari sisi cinta kasih dan kelembutannya menciptakan suasana tinggal yang nyaman untuk siapapun, baik anak-anak maupun suaminya.  
Prinsip peran dalam rumah tangga adalah saling mengisi yang terjadi saat ini banyak super woman, wonder woman yang merebut tugas dan tanggung jawab kaum lelaki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar