Hal yang Tidak Diajarkan Para Ibu



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhq5-tXyZi6IO7YSkNShEfHilZwlnns_fsA1ekjhSfvdrZ3LleqkFvRzdnDixu-4Z3ubXc2G6g9kTxHm-vCFDKsDvFs4Lza2RfsWyUQXEA_mZAC7dF9o553aqBdV5ZkfLhF4zV4peSMIkOV/s1600/Mom+and+Baby.jpg
Si mbok itu mengajarkan kepada anak-anaknya untuk selalu menjaga junjungan

  1. Gusti Allah adalah junjungan manusia urip
  2. Awak e dhewe ( diri sendiri)
  3. Orang tua
  4. Suami atau istri
  5. Anak
  6. Masyarakat

Saya membayangkan seandainya semua si mbok mengajarkan demikian kepada putra putrinya maka dunia ini akan tentram. Mustahil ada anak-anak yang terjerat kenakalan remaja, kehidupan bebas, narkoba. Saat beranjak dewasa ia kemudian tumbuh menjadi seorang koruptor. Karena tahu bahwa hidupnya tidak semata-mata berpusat pada dirinya. Namun ia punya tanggung jawab terhadap banyak hal. Di sisi lain kebahagian tidak hadir dari dirinya sendiri namun dari berbagai keberadaan di luar dirinya.
Saat ini banyak orang tua lupa menyampaikan pesan ini kepada anak-anaknya, serta menekankan bahwa hidup tidak semata-mata mengejar kesenangan, dan berdasarkan apa yang terlihat.
Kebahagian itu bersumber dari bagaimana seseorang mampu menyadari kehadiran dan menghayati kehadiran Sang Pencipta, adanya masyarakat, dan keberadaan orang lain. Kebahagian tidak selalu bersumber dari kebebasan, namun juga dari tanggung jawab dan cinta kasih.
When God leads you down, only tow things can happen; either He will catch you when you fall or He will teach you how to fly.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar